Jagung Memiliki nama latin
Zea mays , Nama zea mays sendiri diberi nama oleh Carolus Linnaeus pada
tahun 1939. Berikut ini Klasifikasi Ilmiah dari Jagung
Divisio
:Angiospermae
Kelas
:Monocotyledon klasi
Ordo
:Poales
Famila
:Poaceae/Gramineae
Genus
:Zea
Spesies
:Zea mays
Ada tiga organ vegetatif dari jagung
1. Akar
Jagung memilikki sistem akar serabut (radix adventicia), yaitu akar
lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh
sejumlah akar yang kurang lebih sama besarnya dan semuanya keluar dari pangkal
batang,akar ini bukan berasal dari calon akar tetapi akar liar yang berbentuk
serabut. Akar jagung dapat mencapai kedalaman 8 meter walaupun pada umumnya
berada pada kisaran 2 meter. Pada jagung yang cukup dewasa muncul akar adventif
dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu untuk menyokong/menyangga
tegaknya tanaman.
2. Batang
Batang jagung tegak dan mudah
terlihat, seperti pada sorgum dan tebu. Batangnya beruas-ruas terbungkus oleh
pelepah daun yang berasal dari buku-bukunya.Batang jagung termasuk batang
rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas yang nyata
dan seringkali berongga.Batang jagung bulat (teres),licin (leavis), arah
tumbuhnya tegak lurus (erectus), dan cara percabangan monopodial.Jagung juga
merupakan tumbuhan annual (anuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek,umurnya
kurang dari satu ahun sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur
setahun.
Terdapat
juga mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga berbentuk roset. Batang
jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin
3. daun
Jagung memilikki daun yang
sempurna/lengkap karena memilikki helaian daun (lamina),tangkai daun (petiolus),dan
upih/pelepah daun (vagina).Bangun daunnya adalah bangun pita (ligulatus), ujung
daunya runcing (acutus),batang daunnya seperti memeluk batang, tepi daun rata
(integer),permukaan daun ada yang licin (leavis) dan ada yang
berambut.Berdasarkan susunan tulang daunnya jagung termasuk bertulang sejajar
atau lurus (rectinervis).Stomata pada daun meilikki bentuk halter dan setiap
stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas, hal ini untuk
menanggulangi defisit air pada sel-sel daun.
Organ Generatif Jagung
A. Bunga (flos)
Bunga pada tumbuhan biasanya
digunakan untuk alat perkembangbiakkan pada tumbuhan,demikian juga dengan
jagung , jagung memilikki dua jenis bunga (jantan dan betina) yang terpisah
(diklin) dalam satu tanaman (monoecious).
Bunga betinanya merupakan bunga
majemuk tidak terbatas (inflorescentia racemosa) dan bunganya melekat langsung
pada ibu tangkainya.Bentuknya berupa tongkol (spadix),seperti bulir,tetapi ibu
tangkainya besar,tebal dan sering kali berdaging.Biasanya tongkolnya terbungkus
oleh semacam pelepah dengan rambut.Tongkol tumbuh dari buku,diantara batang dan
pelepah daun.Rambut ini sebenarnya adalah putik bunga jagung yang memanjang
menyerupai rambut. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu
tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas
unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut
sebagai varietas prolifik
Bunga jantannya juga merupakan
bunga majemuk tidak berbatas (inflorescentia racemosa) dan bunganya tidak
melekat langsung pada ibu tangakainya.Bentuk bunganya berupa bulir majemuk dan
berbentuk seperti karangan bunga (inflorescence).Serbuk sari berwarna kuning
dan berbau khas. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari
lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Tanaman jagung memilikki cara
penyerbukkan anemofili, penyerbukkan dengan perantara angina.Hal ini sesuai
dengan bentuk bunga dari jagung itu sendiri.
B. Buah (fructus)
Buah pada jagung merupakan buah
sejati tunggal yang kering yang hanya mengandung satu biji dan biasanya kalau
buah ini masak tidak pecah (indehiscens). Buahnya termasuk buah padi
(caryopsis),yang memilikki cirri sebagai berikut : buah berdinding tipis
mengandung satu biji dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji,dan
kadang-kadang ada juga yang berlekatan dengan bijinya.Kita juga seringkali
tidak dapat membedakan buah dengan bijinya.adi,sebenarnya yang kita sering
sebut biji pada jagung sebenarnya adalah buahnya.Buah jagung meilikki daun-daun
pelindung bunga betina yang tidak gugur dan yang kita kenal sebagai pembungkus
tongkol jagung
ANATOMI TUMBUHAN
Anatomi pada tumbuhan jagung secara umum sama dengan anatomi
tumbuhan monokotil secara umum.
A. Akar
Struktur umum dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar
muda,jika tua digantikan oleh peridermis beruba jaringan gabus),kadang dijumpai
hypodermis sebagai derivate epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis,
stele dan berkas pembuluh.
Floem dan xylem pada monokotil terletak tersebar dan floem berada
lingkaran luar dari lingkaran xylem dan perkembangan pertumbuhannya tidak
berkembang hingga ke tengah-tengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran
pusat dijumpai parenkim empulur..
B.Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan
kadang terdapat stomata,system jaringan dasar berupa korteks dan empulur,dan
jaringan pengangkut (xylem dan floem).Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam
berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang.Di antara berkas-berkas
pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak
ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun
parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda
ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim (serabut)
dan selsklereida (sel batu) .
C. Daun
Secara garis besar daun selalu terdiri dari jaringanepidermis(1),
daging daun (mesofil(2)) dan berkas pengangkut(3). Epidermis
daun memiliki banyak variasi bentuk dan derivatnya. Pada kenampakan melintang,
sel epidermis daun yang terletak paling luar dilapisi oleh selapis kutikula.
Mesofil daun yang terdiri dari sel-sel parenkim, pada tumbuhan
monokotil tidak dijumpai adanya differensiasi spons parenkim dan parenkim
palisade seperti halnya pada daun tumbuhan dikotil. Pada parenkim mesofil
banyak ditemukan variasi sel parenkim seperti misalnya: sel minyak dan sel
lendir, demikian pula banyak ditemukan ergastik sel. Pada kebanyakan ibu tulang
daun, berkas pengangkut masih mengikuti tipe berkas pengangkut batangnya.Xilem
dan floem terdapat pada tulang daun.
D. Kandungan Kimia
Rambut/tongkol muda: Saponin,
zat samak , flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit.
Bunga
: Stigmasterol
FISIOLOGI TUMBUHAN
a. Fotosintesis
Poaceae biasanya
tumbuh di daerah yang intensitas sinar mataharinya tinggi (panas dan matahari
terik) sehingga akan banyak stomata yang dimilikki menjadi menutup.Sehingga
tumbuhan akan memfiksasi oksigen lebih besar daripada karbondioksida dan
menghasilkan senyawa organic 2-C pada akhir siklus bukan PGA (3-C) sehingga
tidak menghasilkan glukosa.Oleh karena itu tumbuhan mengalami adaptasi
fisiologi dengan membentuk senyawa berkarbon-empat sebelum masuk ke
siklus Calvin sehingga dapat membentuk glukosa.
Jagung merupakan salah satu tanaman yang mengalami adaptasi
fisiologi ini sehingga disebut juga dengan tanaman C4.Adaptasi ini dibagi
menjadi 2 cara yaitu:
(1). Membentuk senyawa antara
4-C pada sel yang berbeda sebelum masuk ke siklus C3/Calvin.
(2). Menbentuk senyawa antara
4-C yang disimpan pada vakuola pada malam hari yang pada siang harinya
digunakan untuk siklus Calvin
Mekanisme fotosintesisnya:
Masuknya karbondioksida ke dalam senyawa organik dalam
mesofil(suhu optimum penyerapan karbondioksida antara 28-30 °C.Pada
fosfoenolpiruvat (PEP) ditambah karbondioksida dengan bantuan enzim PEP
karboksilase untuk membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat.Karena
PEP karboksilase memilikki afnitas yang lebih tinggi dari karbondioksida
sehingga dapat memfiksasi karbondioksida secara efisien dan tidak terpengaruh
oleh hari yang panas dan kering.Setelah memfiksasi karbondiosida ,sel mesofil
mengirim keluar produk berkarbon empatnya ke sel sarung mestom melalui
plasmodesmata.Kemudian senya berkarbon-empat melepaskan karbondioksida yang
diasimilasi ulang ke dalam materi organik oleh rubisko dan siklus Calvin yang
kemudian hasil akhirnya adalah glukosa.
b. Respirasi
Respirasi pada jagung hamper sama dengan tumbuhan lain pada
umunya.Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi dari bahan-bahan
organik melalui proses pemecahan gula.
Tahap-tahap dalam respirasi:
1.
Glikolisis
2.
Grooming phase
3.
Siklus Krebs
4.
Fosforilasi oksidatif dan etc.
Faktor-faktor yang dapAt mepengaruhi laju respirasi:
ketersediaan jumlah dan jenis substrat,ketersediaan oksigen sebagai sumber
energi yang akan digunakan oleh mitokondria dalam lintasa electron untuk membentuk
ATP.
KANDUNGAN GIZI
Kandungan Zat Gizi
(Tiap 100 gr bahan)
|
No
|
Zat
Gizi
|
Jagung
Biasa
|
Jagung
manis
|
1.
|
Energi
(cal)
|
129
|
96.0
|
2.
|
Protein
(gr)
|
4,1
|
3,5
|
3.
|
Lemak
(gr)
|
1.3
|
1.0
|
4.
|
Karbohidrat
(gr)
|
30.3
|
22.8
|
5.
|
Kalsium
(mg)
|
5.0
|
3.0
|
6.
|
Fosfor
(mg)
|
108.0
|
111
|
7.
|
Besi
(mg)
|
1.1
|
0.7
|
8.
|
Vitamin
A (SI)
|
117.0
|
400
|
9.
|
Vitamin
B (mg)
|
0.18
|
0.15
|
10.
|
Vitamin
C (mg)
|
9.0
|
12.0
|
11.
|
Air
(gr)
|
63.5
|
72.7
|
SIKLUS JAGUNG
Keterangan:
Jagung merupakan tanaman mokotil.Tanaman vegetatif mewakili
generasi sporofita diploid.Meiosis terjadi pada bunga jantan diwakili oleh
tassels dan bunga betina oleh ears.Mikrospora haploid (spora jantan) berkembang
menjadi serbuk sari dan megaspore haploid (spora betina) membelah secara
mitosis membentuk megagametofita.Telur dibentuk di dalam
megagametofita.Penyerbukkan mengarah kepembentukkan buluh serbu sari yang
berisi dua sel sperma (mikrogametofita).Terakhir, hasil penyerbukkan ganda
membentuk zigot diploid, tahap pertama terbentuk generasi baru sporofit dan
tahap akhir sel endosperma triploid
Sumber:
http://www.idionline.org/_05_infodk_obattrad8.htm