Jagung

Panen Jagung dengan maksimal

Herbisida

Herbisida Convey

Paket Convey

Paduan paket Convey dengan product herbisida lainnya agar maksimal

BASF

Pt BASF indonesia mengembangkan herbisida yang unggul

Herbisida Jagung

Convey herbisida yang unggul membasmi gulma

Thursday, 5 March 2015

Herbisida non selektif

Sedangkan herbisida yang non selektif adalah herbisida yang
meracuni hampir semua jenis tumbuhan, terutama yang masih hijau, termasuk tanaman
pokoknya. Contohnya bahan aktif Gliposat, sulfosat dan paraquat.

Herbisida selektif

Herbisida selektif

istilah herbisida selektif yaitu herbisida yang mampu mengendalikan gulma sasaran tanpa
meracuni tanaman pokoknya. Contohnya yang berbahan aktif atrazin,  topramezone yang selektif
terhadap tanaman jagung

Gulma



Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh diantara tanaman utama. Gulma
mengganggu karena bersaing dengan tanaman utama terhadap kebutuhan unsur hara, air,
cahaya dan ruang tumbuh, sehingga produksi tanaman menjadi tidak optimal. Berdasarkan
morfologinya jenis gulma yang tumbuh diantara tanaman jagung antara lain :
1. jenis gulma golongan berdaun lebar ( broad leaves) seperti : krokot (Portulaca sp),
    bayam     (Amaranthus sp)
2. Jenis gulma golongan rumput (grasses) seperti : rumput grinting (Cynodon dactylon), lulangan
    ( Eluisine indica )
3. Jenis gulma dari golongan teki (Sedges ) seperti : rumput teki (Cyperus rotundus).

Oleh Astri Anto

Arti Herbisida

Herbisida adalah :  senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma). Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis atau dua jenis tanaman pertanian. Namun tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan tersebut. Karena kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari, dan atau keluarnya substansi alelopatik, tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya. Herbisida digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian tumbuhan "asing" ini 

Cara kerja herbisida

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses anabolisme senyawa penting seperti patiasam lemak atau asam amino melalui kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya. Cara kerja lain adalah dengan mengganggu keseimbangan produksi bahan-bahan kimia yang diperlukan tumbuhan.